Diploma Kesehatan

Minggu, 25 September 2011

DOSEN

DOSEN PENGAJAR

Kashuri, S. Si, Apt

1. Kimia Farmasi II

1,5

Bq. Widianawati, S. Si, Apt

1. Nimia Farmasi II

1,5

Ni Putu Ekaryathi, S. Si, Apt

1. Teknologi Farmasi

2

2. Farmakologi

1

Priani Susilawati, S. Farm, Apt

1. Keseh. & Keslm. Kerja

2

Yuli Fitriana, S. Farm, Apt

1. Teknologi Farmasi

2

2. Farmakologi

1

Puji S.Si, Apt

1. Manj. Peng. Farm. Akunt

2

IGA Dewi Mariati, S. Farm, Apt

1. IKM

2

Bq. Sri Septina H, S.Si, Apt

1. Manj. Peng. Farm. Akunt

2

L. Satriawandi, S. Si, Apt

1. Farmakognosi II

1,5

Soraya, S. Si, Apt

1. Farmakognosi II

1,5

Hafsah, S. Pd, M. Pd

1. Pend. kewarganegaraan

2

dr. Nurhidayati

1. Biokimia

1

2. Anatomi Fisiologi

1

Bq. Nurul Hisan, S. Farm, Apt

1. Farmasetika I

2

Hj. Amelia Sufiana, S. Si, Apt

1. Kimia Organik

2

Dra. NGA Nengah S. Apt, MH

1. Perundang-undangan

2

M. Ilham, S. Pd, M.Pd

1. Bahasa Inggris

2

Andang Sari, S. Si, Apt

1. Biokimia

1

Dewi Mariati, S. Farm, Apt

1. Farmasetika I

2

Rahmawati, S. Farm, Apt

1. Farmasetika I

2

Ir. Nazaruddin, MP

1. Mikrobiologi & Parasitologi

4

Falahuddin, S. Ag. M, Ag

1. Al-Islam III

2

2. Al-Islam III

2

dr. Ida Lestari Harahap

1. Anatomi Fisiologi

1

Elok

Elox
Rating: -. Direkomendasikan oleh 1 pembaca. Beri rekomendasi:
Elox
Indikasi:
Untuk mereringankan manifestasi inflamasi dan pruritus dari dermatosis yang responsif terhadap kartikosteroid seperti psoriasisdan dermatitis atopik.

Kontra Indikasi:
Penyakit tuberkulosis, herpes simpleks, varisela dan penderita yang sensitif terhadap Mometasone Furoate atau terhadap salah satu komponen dari sediaan ini.

Komposisi:
Tiap gram krim ELOX 0.1% mengandung Mometasone Furoate 1 mg.

Farmakologi:
Mometasone Furoate adalah kartikosteroid sintetik yang memiliki sifat-sifat anti inflamasi, anti pruritik dan vasokonstriktif.

Dosis:
Dioleskan tipis-tipis pada daerah yang sakit sehari sekali. jangan ditutup dengan kasa pembalut.

Efek Samping:
Efek samping lokal yang dilaporkan meliputi rasa terbakar, pruritus, rasa gatal, tersengat dan tanda-tanda atropi kulit. Efek samping lokal kulit ini jarang dilaporkan dengan pemakaian kortikosteroid topikal: easa terbakar, gatal, iritasi, keluit kering, folikulitis, hipertrichosis, erupsi menyerupai jerawat, hipopigmentasi, dermatitis perioral, dermatitis kontak alergi, maserasi kulit, infeksi sekunder, atropi kulit, striae dan miliaria.

Peringatan dan Perhatian:
  • Bila terjadi iritasi atau sensitisasi karena pemakaian ELOX krim, pengobatan harus dihentikan dan diberikan terapi yang sesuai.

  • Bila terjadi infeksi, harus diberikan preparat anti fungal atau anti bakteri yang sesuai.

  • Bila respon yang diinginkan tidak segera terjadi, kortikosteroid harus dihentikan sampai infeksi terkendalikan secara memadai.

  • Setiap efek samping yang pernah dilaporkan dengan pemberian kartikosteroid sistemik, termasuk supresi adrenal, juga dapat terjadi dengan pemberian kortikosteroid topikal, terutama pada bayi dan anak-anak.

  • Absorpsi sistemik dari kortikosteroid topikal akan ditingkatkan bila permukaan kulit yang diobati luas atau bila digunakan cara oklusif. Harus diberikan perhatian pada kondisi demikian ini, atau bila diberikan dalam jangka waktu panjang, terutama pada bayi dan anak-anak. Pasien pediatrik mungkin memperlihatkan kerentanan yang lebih besar atau supresi poros hipotalamus pituitaria akibat induksi kortikosteroid topikal dan Sindroma Cushing daripada pasien dewasa karena rasio luas permukaan kulit dibanding berat badan yang lebih besar. Terapi kortikosteroid kronis dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Terapi dengan kortikosteroid dilakukan apabila terapi obat lain yang kurang toksik tidak efektif.

  • Tidak boleh digunakan untuk mata.

  • Keamanan pemakaian pada wanita hamil belum ditetapkan. Pemakaian kortikosteroid topikal selama kehamilan hanya dianjurkan bila potensi manfaatnya lebih besar daripada potensi resikonya terhadap janin.

  • Bagi ibu yang sedang menyusui, harus diputuskan untuk menghentikan menyusui, atau menghentikan pemakaian obat, karena belum diketahui apakah produk Mometasone Furoate diekskresikan dalam air susu.

Penyimpanan:
Simpan di tempat sejuk (15 - 25 derajat Celcius) dan kering.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Resensi (http://www.dechacare.com)

Jenis: Cream

BENOSON-N 5 Gr

BENOSON-N 5 Gr
Rating: ♥♥♥. Direkomendasikan oleh 1 pembaca. Beri rekomendasi:
BENOSON-N 5 Gr
Indikasi:
Meringankan inflamasi dari dermatosis yang responsif terhadap kortikosteroid(Benoson N krim)
- Bila inflamasi disertai infeksi sekunder yang disebabkan oleh organismeyang peka terhadap Neomisin (Benoson N krim) atau Gentamisin (Benoson G krim)
- Bila inflamasi disertai infeksi jamur (Benoson M krim)
- Bila inflamasi disertai infeksi bakteri sekunder dan jamur (Benoson V krim)

Kontra Indikasi:
- Sensitivitas terhadap setiap komponen.
- Herpes simplex, vaccina, varicella, chickenpox, tuberkulosis kulit.
- Rosacea, akne vulgaris dan prioral dermatitis, prienal dan gatal pada alat kelamin, erupsi napkin dan infeksi virus.

Komposisi:
Benoson krim : 0.1% Betametason (sebagai 17 valerat)
Benoson krim G krim : 0.1% Betametason (sebagai 17 valerat) + 0.1% Gentamisin (sebagai sulfat)
Benoson krim M krim : 0.1% Betametason (sebagai 17 valerat) + 2% Mikonazol nitrat
Benoson krim N krim : 0.1% Betametason (sebagai 17 valerat) + 0.5% Neomisin sulfat
Benoson krim V krim : 0.1% Betametason (sebagai 17 valerat) + 3% Vioform

Khasiat:
Betametason adalah salah satu golongan steroid yang mempunyai sifat sebagai anti inflamasi, antipruritik dan vasokontriktif.
Gentamisin sulfat merupakan antibiotik aminoglikosida broad spektrum yang mempunyai sifat membunuh bakteri, Gentamisin berikatan secara irreversibel dengan sub unit30S dari ribosom bakteri, memblok sintetis protein dengan menghambat pergerakan peptidyl-t RNA yang berhubungan dengan translokasi, juga meningkatkan frekuensi salah baca dari nilai kode genetik sampai interaksi kodon-antikodon yang tidak tepat. Mikonazol mempunyai aktivitas anti fungi terhadap dermatophyta dan spesies candida.
Neomisin adalah antibiotika spektrum luas, banyak digunakan pada macam-macam infek kulit dan mukosa yang disebabkan mikroorganisme yang peka terhadap Neomisin.
Vioform mempunyai sifat bakterisid fungisid yang digunakan secara lokal pada macam-macam dermatitis, termasuk eksim, impetigo, psoriasis akut, atopic dermatitis dsb.

Efek Samping:
- Reaksi alergi.
- Hipersensitif.
- Pada pemakaian topikal dapat mengakibatkan efek samping lokal, rasa terbakar, gatal, iritasi, kulit kering, folikulitis, hipertrikhosis, erupsi menyerupai akne, hipopigmentasi, dermatitis prioral, dermatitis kontak alergik.
Pemakaian pembalut oklusif dapat meningkatkan insiden maserasi kulit, infeksi sekunder, atropi kulit, strie, miliaria.
Pemakaian tropikal Gentamisin menyebabkan iritasi sementara (eritema dan pruritus).

Peringatan dan Perhatian:
- Hentikan pengobatan bila terjadi iritasi atau sensitisasi.
- Jangan digunakan pada anak-anak dibawah umur 2 tahun.
- Pemakaian jangka panjang secara terus-menerus hendaknya dihindarkan karena dapat menimbulkan organisme yang tidak peka, khususnya pada bayi dan anak-anak dapat menyebabkan supresi adrenal walaupun tidak menggunakan pembalut.
- Penggunaan pada muka dan daerah yang luas atau jangka panjang dapat menyebabkan efek nefrotoksisitas dan ototoksisitas serta atropi lokal pada kulit. Penggunaan pada anak-anak dan pada muka dibatasi hanya 5 hari dan jangan menggunakan pembalut.
- Jangan digunakan pada mata dan pada membran mukosa.
- Hati-hati penggunaan pada ibu hamil dan menyusui.
- Penggunaan kombinasi ini lebih dari 7 hari tidak memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan steroid tunggal.

Dosis:
Oleskan pada tempat kelainan 2 - 3 kali sehari.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Resensi (http://www.dechacare.com )

Jenis: Cream

Bepanthen

Bepanthen
Rating: -. Direkomendasikan oleh 1 pembaca. Beri rekomendasi:
Bepanthen
Indikasi:
Sebagai pengobatan tambahan untuk kulit yang mengalami ruam popok, lecet, luka ringan pada kulit, kulit kering yang pecah-pecah, iritasi kulit (akibat sengatan sinar matahari atau pengaruh sinar X atau panas lampu), inflamasi kulit dan ulkus.

Kontra Indikasi:
N/A

Deskripsi:
Kulit bayi Anda sangat lembut, halus, dan sensitif, karena itu ia membutuhkan produk yang aman dan lembut untuk merawat dan melindunginya. Bepanthen with Dexpanthenol 5% sangat lembut sehingga bisa digunakan untuk mengatasi ruam popok setiap kali mengganti popok bayi.

Bepanthen tersedia dalam kemasan 20gr

Bahan Aktif:
Bepanthen mengandung Dexpanthenol - suatu bentuk provitamin / precusor B5 yang setelah dioleskan dan menembus kulit akan berubah menjadi vitamin B5 (pantothenic acid). Vitamin B5 berperan pada metabolisme energi sel kulit (Krebs cycle). Hasil dari metabolisme energi itu adalah ATP (Adenosin Tri Phospate) merupakan suatu bentuk energi yang akan dipakai sel kulit untuk kelangsungan hidupnya termasuk beregenerasi mengganti yang rusak.

Bagaimana Produk Bekerja:
Pemulihan Kulit Alami
Salep Bepanthen dengan Dexpanthenol adalah produk perawatan ruam popok yang secara lembut membantu pemulihan alami dari iritasi kulir yang sensitif serta menjaga kulit tetap halus, lembut, dan lembab.

Melindungi
Telah teruji secara klinis, Bepanthen bekerja dengan cara menciptakan esbuah lapisan transparan yang tahan lama yang berfungsi untuk melindungi kulit yang paling sensitif sekalipun terhadap iritasi. Formulasi air dalam minyak menjaga kesehatan dan kesegaran kulit, sementara bahan Dexpanthenol membantu memperbaiki lapisan pelindung alami pada kulit.

Dosis dan Pemakaian:
* Untuk merangsang perbaikan dan pertumbuhan sel kulit baru oleskan salep Bepanthen satu atau dua kali sehari pada bagian kulit yg mengalami iritasi/luka yang telah dibersihkan.
* Untuk pengobatan lecet putting susu selama masa menyusui, salep Bepanthen dioleskan langsung setelah menyusui.

Jenis: Salep

Senin, 19 September 2011

SELAMAT DATANG
MAHASISWA BARU DIPLOMA KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
DIPLOMA III FARMASI & DIPLOMA III KEBIDANAN
'' MARI KITA TINGKATKAN KEMANDIRIAN UNTUK MASYARAKAT YANG SEHATAN DAN MADANI''

ERLAMYCETIN Tetes Mata

ERLAMYCETIN Tetes Mata
ERLAMYCETIN Tetes Mata
Indikasi:
Iritis, uvetis, conjunctivitis, keratitis, dacryocysititis dan infeksi lain oleh bakteri patogen.

Kontra Indikasi:
Penderita yang lewat peka terhadap Chloramphenicol.

Komposisi:
Tetes mata Erlamycetin mengandung 0.5 persen Chloramphenicol base di dalam larutan steril untuk pengobatan mata.

Aksi dan Pemakaian:
Chloramphenicol adalah suatu antibiotika yang mempunyai spektrum luas dan aktif melawan bakteri-bakteri Gram positif dan Gram negatif serta terhadap virus.
Yang jelas Chloramphenicol sebagai perintang pembentukan protein-protein bakteri.
Untuk pengobatan infeksi mata, Chloramphenicol nyata-nyata cocok, apalagi dengan kadar yang lebih dari cukup akan menghancurkan kuman-kuman.

Cara Pemakaian:
Teteskan 2 tetes 3 - 4 kali sehari ke dalam mata atau menurut petunjuk dokter.

Efek Samping:
Iritasi lokal pada penderita sensitif terhadap Chloramphenicol.
Bila ini terjadi pemakaian harus dihentikan.

Peringatan dan Perhatian:
  • Pengobatan yang lama atau pemakaian yang berulang-ulang untuk penggunaan Chloramphenicol sebagai obat luar perlu dihindari karena ada kemungkinan terjadi reaksi hypersensitif, termasuk penyempitan tulang hypoplasia.

  • Pencegahan
    Penggunaan lama antibiotik kadang-kadang menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dari mikroorganisme non susceptible, termasuk fungi, bila timbul infeksi baru selama pengobatan, obat harus dihentikan dan berikanlah takaran yang tepat.

Penyimpanan:
Simpan di tempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya.

Kemasan:
Dalam botol tetes mata berisi 10 ml tetes mata Erlamycetin.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Tube
resensi ( info obat)

ERLAMYCETIN Salep Mata

ERLAMYCETIN Salep Mata

ERLAMYCETIN Salep Mata
Indikasi:
Blepharitis, catarrhae, conjunctivitis bernanah, traumatic keratitis, trachoma, ulcerative keratitis dan sebagainya.

Kontra Indikasi:
Penderita yang lewat peka terhadap Chloramphenicol.

Komposisi:
Tiap gram salep mata ERLAMYCETIN mengandung:
10 mg Chloramphenicol base dalam basis salep mata yang sesuai.

Aksi dan Pemakaian:
Chloramphenicol adalah antibiotika spektrum luas, bersefat bakteriostatika terhadap beberapa spesies dan pada keadaan tertentu bekerja sebagai bakterisida, dan oleh karena itu salep mata ERLAMYCETIN sangat ideal bagi pengobatan infeksi mata.
Chloramphenicol base menghambat sintesa protein dengan cara mengganggu transfer asam amino yang yang diaktifkan yang terbukti pada bakteria.

Aturan Pakai:
Oleskan pada mata yang sakit 3 - 4 kali sehari selama 10 sampai 15 hari. Atau menurut petunjuk dokter.

Cara Penyimpanan:
Disimpan di tempat yang sejuk dan kering.

Kemasan:
Dalam tube berisi 3.5 gram salep mata ERLAMYCETIN.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Tube
resensi ( info -obat)

ALLETROL compositum

ALLETROL compositum
Rating: -. Direkomendasikan oleh 1 pembaca. Beri rekomendasi:
ALLETROL compositum
Indikasi:
Alletrol Compositum Tetes Mata baik untuk:
- Peradangan pada mata yang disertai dengan infeksi bakteri.
- Chronic anterior uveitis dan luka pada kornea yang disebabkan oleh bahan kimia, radiasi, iritasi termis dan penetrasi benda-benda asing.
- Inflamasi okuler dari palpebral dan bulbar conjunctiva, cornea dan anterior segment.

Kontra Indikasi:
  • Epitheial herpes simplex keratitis (denditric keratitis), vaccina, varicella dan penyakit viral yang lain pada kornea dan konjungtiva.

  • Infeksi mycobacterial pada mata.

  • Penyakit jamur pada mata.

  • Penderita yang hipersensitif terhadap komponen dari ALLETROL COMPUSITUM Tetes Mata. (Hypersensitivitas terhadap komponen antibiotik lebih sering terjadi dibandingkan dengan komponen lain).


Komposisi:
Tiap ml Alletrol Compositum Tetes Mata mengandung:
- Dexamethasone Sodium Phasphate ......................... 1 mg
- Neomycin Sulphate setara dengan Neomycin base .......... 3.5 mg
- Polymixin B Sulphate .................................... 6000 UI

Cara Kerja Obat:
Alletrol Compositum Tetes Mata merupakan obat kombinasi steroid dan antiinfeksi.

Steroid:
Dexamethasone merupakan kartikosteroid sintetik yang berkhasiat sebagai antiinflamasi (anti radang) yang ditimbulkan oleh mikroorganisme, zat kimia, iritasi termis, trauma, maupun alergen. Peradangan dapat ditekan dengan cara menghambat kerja zat-zat seperti prostaglandin yang merupakan mediator inflamasi.

Antiinfeksi:
  • Neomycin Sulphate merupakan garam sulfat dari Streptomyces fradiae Waksman (Fam. Streptomycetacae), mempunyai potensi setara dengan tidak kurang dari 600 ug Neomycin base dihitung dari basa anhidrat.

  • Polymixin B Sulphate merupakan garam sulfat dari polymixin B1 dan B2 (yang diproduksi oleh biakanBacillus polymixa (Prazmewski) Migula (Fam. Bacillaceae), mempunyai potensi setara dengan tidak kurang dari 6000 Polymixin B unit per miligram, dihitung dari basa anhidrat.

Neomycin Sulphate dan Polymixin B Sulphate secara bersama-sama aktif terhadap organisme patogen pada mata antara lain: Staphilococcus aureus, Eschericia coli, Haemophylus influenzae, Klebsiella/Enterobacter sp., Neisseria sp., dan Pseudomonas aeruginosa.
Kombinasi ini tidak poten melawan Pseudomonas aeruginosa, Serratia mercescens, Streptococci termasukSterptococcus pneumoniae.

Dosis dan Cara Pemakaian:
Cara pemakaian topikal, diteteskan pada mata.
Aturan pemakaian: Dosis awal 1 atau 2 tetes setiap jam pada siang hari dan tiap 2 jam pada malam hari. Jika telah memberikan respon yang baik, dosis dikurangi menjadi 1 tetes setiap 4 jam. Untuk mengontrol gejala, dosis dikurangi menjadi 1 tetes 3 atau 4 kali sehari.
Pada peresapan awal tidak boleh lebih dari 20 ml dan resep tidak boleh diulang tanpa evaluasi lebih jauh.

Peringatan dan Perhatian:
  • Penggunaan kartikostroid dalam jangka panjang dapat menyebabkan glaukoma, kerusakan saraf mata, mata kabur dan posterior sub capsular cataract.

  • Pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dari organisme yang tidak peka termasuk fungi, perforasi, penipisan pada kornea dan sclera, tertutupnya infeksi akut purulent mata.

  • Penggunaan kombinasi steroid-antiinfeksi dapat menimbulkan masking effect yaitu keadaan dimana gejala kliniknya berkurang tetapi sebenarnya infeksi bertambah berat.

  • Bila obat digunakan selama 10 hari atau lebih, maka dianjurkan untuk memonitor tekanan intraokuler secara rutin.

  • Neomycin menyebabkan sensitisasi pada kulit (tetrutama terjadi skin rash.

  • Hati-hati pemakaian pada wanita hamil dan menyusui.

  • Bila terjadi iritasi atau sensitisasi hentikan pengobatan dan segera konsultasi ke dokter.

Efek Samping:
Efek samping kombinasi steroid-antiinfeksi dapat dsebabkan oleh komponen steroid (Dexamethasone), komponen antiinfeksi (Neomycin dan polymixin), maupun keduanya.
  • Komponen steroid mempunyai efek menaikkan tekanan intraokuler sehingga mungkin dapat menyebabkan glaukoma, kerusakan saraf mata, katarak dan menghambat penyembuhan luka.

  • Komponen antiinfeksi menyebabkan hipersensitivitas lokal.

  • Kombinasi steroid-antiinfeksi dapat menyebabkan infeksi sekunder oleh jamur maupun bakteri.


Cara Penyimpanan:
Disimpan dalam wadah yang tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Botol

resensi ( info obat

DechaCare.com, Situs Pelayanan Kesehatan
Informasi Obat, Informasi Kesehatan, Forum Kesehatan, Kalender Kesehatan, Humor Kesehatan, Situs Pelayanan Kesehatan